Aku iri kepada sinar yang memancarkan keindahannya.
Aku iri kepada dedaunan yang menebarkan kesegaran dengan aromanya.
Aku iri kepada langit yang dapat memberi warna.
Aku iri kepada apapun itu yang dapat memamerkan yang dimilikinya untuk menggoda.
Khawatir hanya menunggu melebur bersama debu dan tanah.
Khawatir tak ada yang menengok ranting pohon yang kering.
Khawatir tak ada hujan yang jatuh.
Khawatir terpatahkan angin gering.
Tenanglah. Hidup tak lepas dari jutaan prasangka.
Tenanglah. Hidup selalu memberi kesempatan untuk membuat nyata.
Tenanglah. Hidup hanya perihal mengenai masa.
Tenanglah. Hidup ditujukan untuk datang dan pergi lalu mengenangnya.
Dwi Pridika
11 Agust 2015