Sunday, August 14, 2016

Sibuk Positif Bersama 1000 Guru

Halooo... Pakabar nih para blogger's.. Semoga tetap baik-baik aja yaa (hatinya) eh.

Kali ini dwi bukan mau bermelankolis ria atau ngeshare artworknya. Tapi dwi mau berkabar aja bagaimana kabar dwi saat ini dan kenapa baru mulai ngeblog lagi. Sebenernya sih gak penting juga tapi pokoknya pengen curhat *curhat mele gak aus-__- Walau kabar dwi gak sepenting berita hitz awkarin tapi semoga sedikit bermanfaat kaya pernikahan muda Larissa Chou dan Alfin anaknya Arifin Ilham kali yaa..

Sudah terlihat jelas dwi terakhir ngeblog di bulan febuari. sebenernya sih dari akhir desember 2015 pun udah gak sempet ngeblog, itu hanya salah satu up dari postingan yg di draft dulu "Dilahirkan Untuk Gagal".

Pokoknya pengen curhat. iya curhat!
Belakangan ini dwi sangat disibukan dengan kegiatan-kegiatan postif. Apa ya ituuu?? yang pasti bukan nikah muda yah (tapi kalo ada yang mau leh ugha *lho). Pokoknya seru deh seru bangeeet.. duh panjang deh basa-basinya.

Okeh to the point!
Dwi sih gak mau bahas selama gak ngeblok ngapain aja. Tapi dwi mau bahas salah satu kegiatan dwi selama gak ngeblok. Dwi lagi giat-giatnya nih sama kegiatan anak muda yang lagi gencar-gencarnya menebarkan energi positif, eh tapi kayanya bakal berlaku sampe nanti deh. Dwi udah lope anet sama kegiatan-kegiatan ini.

Ada sebuah gerakan yang biasa di sebut 1000 Guru. @1000_guru adalah akun twitter inspirasi bagi pendidikan pedalaman dan perbatasan negeri ini. Dibentuk pada 22 Agustus 2012 oleh Jemi Ngadiono, pada awalnya 1000_guru adalah akun inspirasi dengan memberitakan keadaan realita pendidikan di pedalaman pelosok negeri melalui media social, namun kini berkembang dengan melakukan aksi sosial nyata dengan turun langsung membantu pendidikan anak-anak pedalaman negeri. Dimana gerakan ini mempunyai beberapa program seperti TnT (Tranveling and Teaching), Smart Center, Beasiswa Guru Pedalaman dan Pengobatan Geratis.

Tapi kali ini dwi cuma mau bahas tentang sedikit dari beberapa TnT yang pernah dwi ikuti aja nih. Pertamakali dwi ikut TnT itu yaitu di regional kota sendiri yaitu 1000 Guru Bogor. Pada saat itu dwi beserta beberapa volunteer hebat yang terpilih ke sebuah pedalam di daerah kabupaten Bogor, tepatnya di Desa Nanggung Malasari. Waah.. siapa sih yang gak suka traveling sambil di selingi kegiatan positif sambil mengajar dan berbagi pada adik-adik di pedalaman sana yang membutuhkan kehadiran-kehadiran kakak-kakak kece seperti kita hhi. Jelas menakjubkan kaaan.

Foto Volunteer bersama adik-adik SDN Rimba Kencana Nanggung Malasari Kabupaten Bogor.
Karena kegiatan pertama kali dwi TnT dan bersama kawan-kawan volunteer 1000 Guru Bogor lainnya sudah di bahas di akun blog kak Ismi kawanku di 1000 Guru Bogor, kalian bisa langsung cek link ini nih https://missjutek.wordpress.com/2016/03/23/tnt-3-sibugo-sdn-rimba-kencana/ waah pokoknya bikin kalian yang liat mupeng!

Untuk yang TnT berikut yang ingin dwi bahas juga ada TnT kepedalaman Muara Gembong Bekasi bersama 1000 Guru Pusat. Ini best moment banget bagi dwi dan seluruh volunteer yang terlibat. Karena daerah sana seperti daerah yang penuh kejutan. Terlagi kita tidak pernah menyangka bahwa di bekasi terdapat pedalaman yang isinya membuat kita takjub dan penuh kejutan. Mungkin dwi gak mau bahas detailnya seperti apa disana karena kalau diceritakan disini akan bisa jadi Karya Ilmiah. Tapi dwi mau langsung share seperti apa dan bagaimana di dalamnya.


 

"Bangku dan meja belajar kita terendam air yang masuk akibat Abrasi. Kita tidak bisa belajar di dalam kelas bila tidak membersihkan lantainya setiap saat. Lantai yang kita duduki pun terasa lenglet.
Bahkan beberapa teman kita dari ujung pantai tidak bisa berangkat sekolah karena jalanannya tertutup lumpur dan genangan air abrasi. Orang tua kita sebagian besar nelayan. Bila cuaca tidak mendukung, tangkapan ikan pun menurun. Kami tidak makan. Kami tidak bisa sekolah.
Kita belajar seadanya, dengan teman-teman yang seadanya"

Kisah anak Muara Gembong Bekasi Jawa Barat.

Nah.. Jadi sebelum kita melaksanakan Travelling kita Teaching dulu disebuah sekolah MI Masyaul Huda Muara Gembong bekasi. Teachingnya sih gak terlalu serius biasanya fun learning aja. Kebetulan saat itu dwi kebagaian teaching di kelas 5 dengan materi Tata Surya. Perihal ngajar mengajar sih dwi bukan ahlinya tapi karena memang niat kita ingin bahagia dan membahagiakan, semua jadi bisa. Terlagi di organisaasi ini terdapat banyak profesi yang berbeda-beda tapi pokoknya semua ini bisa menjadi satu kesatuan yang sangat bermanfaat. Dengan teman-teman dan lingkungan baru yang penuh kesederhanaan dan membahagiakan.

Untuk daerah yang kita datangi ini sangat memprihatinkan, karena daerah yang kita datangi nyaris hilang terkena dampang abrasi dan ekosistem lainnya. Padahal bila dilihat Muara Gembong mempunyai potensi sumber daya alam yang sangat baik. Nanti akan dwi bahas pada postingan selanjutnya.

Perjalanan menuju tepi pantai untuk menaiki perahu ke Pantai Beting Muara Gembong Bekasi.

Ini nih waktu yang juga di nanti-nanti. Travelling.. yeaaaay!

Perjalanan Menuju Pantai Beting Muara Gembong Bekasi

Inilah kegitan Travelling kitaaaa....

 

" Kita sedang berusaha membangun kehidupan. Menyatukan desa yang terpisah akibat dampak Abrasi. Sedikitnya yang kita tanam memberi dampak besar terhadap daratan berikut iklimnya yang sangat di rindukan. Untuk beberapa tahun yang akan datang. Pohon itu akan tumbuh dengan akar-akarnya yang kokoh mengikat tanah. Masyarakat Muara Gembong pun tidak khawatir lagi saat air laut pasang.

Berani kotor itu baik ya gengs! "





  

  Untuk traveling kali ini gak cuma sekedar jalan-jalan aja, tapi disini kita menyelamatkan daratan bersama-sama dengan menanam pohon mangrove.

 

Rasa syukur kuucap tanpa jeda kepada-Nya, yang telah memberikan hadiah tak terduga.



Sedikit dari cuplikan kebahagiaan kita bersama. Kita seperti terdakwa yang bahagia sepanjang masa gais!
Dari berbagai macam daerah, profesi, usia bersatu dalam tekat untuk bahagia dan membahagiakan yang membutuhkan. Huh.. Bahagianya! :)

 

"Pelepas Jelaga di Penghujung Muara Gembong.
Pantai Beting, Muara Gembong, Bekasi. Tempat wisata tertinggal. Dimana kita bisa merasa lebih beruntung dengan merasakan hakikat Senja yang manis nan eksotis, angin yang syahdu mendayu, langit malam yang terasa dekat dengan bintang dan berikut habitat Lutung Jawa yang terlihat nyaman dengan rumahnya. Selain itu juga disanalah tempat dimana masyarakat Muara Gembong Bekasi sangat memperjuangkan pelestarian dan perlindungan bumi dimana tempat mereka berasal dan menetap. Mereka tetap bertahan dengan menetap. Bahkan, banjir rob pun adalah bukan hal baru lagi bagi mereka. Namun tidak sama sekali menjadikan mereka nestapa. Mereka tetap dapat merasakan manfaatnya, mereka tetap menjaganya, mereka tetap bangga. Bahwa Bekasi memiliki sumberdaya alam yang sangat baik dengan segala keterbatasannya. Sesambil menantikan wisatawan berhati besar yang mendatangi daerahnya untuk sekedar menanam kehidupan yaitu Pohon Mangrove.
Tempat ini memang indah, tempat ini memang baik. Baik untuk dijaga bukan di biarkan terhempas lalu menghilang. "

Ohyaa.. setelah banyak kegiatan-kegiatan positif yang mengasyikan itu bertebaran dimana-mana gak cuma sampai situ aja. Masih ada kegiatan-kegiatan yang membuat silaturahmi antar volunteer tidak berhenti samapai situ saja. Beberapa waktu lalu ada beberapa kegiatan yang dapat menjadi ajang silaturahmi dan mempertemukan kembali berbagai volunteer dari berbagai regional seperti Fun Walk ini nih.. Untuk selanjutnya bisa langsung cek postingan yang pernah salah satu temen saya di link ini http://www.mangandosetiawan.com/2016/08/fun-walk-sebagai-ajang-reuni-1000-guru.html

Duh.. namanya juga curhat. Bentuk tulisannya abstrak kaya gini gapapa lha yaaak hihi.
Pokoknya cerita di atas adalah salah satu dari sekian kesibukan-kesibukan dwi selama gak ngeblok. Masih banyak kegiatan-kegiatan lainnya yang gak kalah mengasyikan. Mungkin nanti kalau sempet bisa dwi share dalam postingan-postingan yang lainnya.

Sekarang gimana nih teman-teman yang belum pernah ikut kegiatan ini? Pasti mupeng yaaa. Hayoo buruan ikutan. Buat teman-teman yang sudah pernah mengikuti kegiatan ini juga bagaimana nih?? Pasti kangen banget dan nagih yaa? sama sih hehe. Pokoknya see youuuu ;)

Friday, February 5, 2016

Dilahirkan Untuk Gagal

"Orang sukses selalu kelebihan CARA, orang gagal selalu kelebihan ALASAN" 

Lagi-lagi kata yang membangun angan semakin jadi nyata.
Seperti biasa. Di pagi hari yang masih terasa dingin aku berangkat bekerja, dan seperti biasa juga dengan kebiasaanku, menyelipkan sebuah buku yang dapat kujadikan sarapan diperjalanan menuju tempat kerja dan makan malam seusai pulang kerja, sesambil menanti tiba ditempat tujuan dalam perjalanan kereta.

Masih terngiang sampai detik ini. Apa bentuk yang pantas untuk menuju kesuksesan, dari dalam sebuah buku yang ditulis oleh salah satu Motivator Termuda nomor satu di Asia, beliau bernama Bong Chandra
Saya tidak takut gagal karna saya akan gagal  
"Selama ini hal yang paling menghambat seseorang untuk bertindak atau melakukan sesuatu adalah RASA TAKUT. Takut kalau-kalau dirinya akan gagal. Dan saya akan mengatakan bahwa tidak ada cara khusus untuk menghilangkan rasa takut itu. Namun, saya punya suatu cara untuk membantu Anda mengurangi rasa takut Anda. Anda cukup menyadari bahwa "Saya tahu bahwa besok saya akan gagal. Gagal adalah sebuah proses, dan sudah menjadi satu paket dengan Sukses"." 
Beliau menyadari. Bahwa Pelajaran terbaik adalah kegagalan. Seorang yang tidak pernah gagal, artinya tidak pernah belajar. Kegagalan adalah hal yang tidak pernah kita pelajari di sekolah.
Dan ia menyadari bahwa dalam hidup tidak ada yang namanya gagal, yang ada adalah belajar dan belajar lagi hingga kita dapat meraih keberhasilan. 


Tidak lain dari hal kegagalan itu, akupun sempat mendapati sebuah kisah dari salah seorang yang menciptakan Lampu Pijar Pertama di Dunia, beliau bernama Thomas Alva Edison. Aku sesaat terasa sesak, kenapa selama ini aku merasa dan berpendapat menjadi orang yang mungkin bisa disebut kegagalannya mencapai rekor. Padahal kegagalan-kegagalan yang setiap kali aku buat itu tidaklah sebanding dibandingkan kegagalan-kegagalan yang dialami orang paling sukses dan kaya di dunia sekalipun. Kadar bersykurku masih jauh dari kata normal:( 
Bayangkan jika Thomas Alva Edison tidak berhasil menciptakan lampu pertama di dunia. Mungkin dunia kita saat ini tidak akan seperti ini. Edison adalah anak yang dicap bodoh,idiot,oleh lngkungannya,sampai harus keluar dari sekolah umum. Banyak versi yang menyebutkan berapa kali sebenarnya Edison gagal dalam percobaan menciptakan lampu pertama. Ada sumber yang berkata dia gagal 10.000 kali. Aku tidak perduli berapa kali ia gagal, intinya Thomas A. Edison mengalami lebih banyak kegagal dibandingkan aku. 
 Entahlah, aku sebagai seorang wanita wajar atau tidak mempunyai ambisi yang tidak kalah panasanya dengan ambisi seorang laki-laki yang berjuang untuk kehidupannya pada umumnya. Yang pasti aku ingin bangkit dari berbagai keterpurukan, menurutku itu adalah wajar,dan itu aku lakukan bukan semata-mata aku ingin menjadi orang yang dapat dikatakan WAH, namun aku ingin menjadi ornag yang bermanfaat bagi sesama dan siapapun itu. Karna bukan hanya kegagalan yang sering kudapat, tetapi merasakan pilunya menjadi korban penolakan dan berjuang sendirian. 
Lanjut dan kembali membahas orang hebat itu..
Thomas A. Edison telah melakukan penelitian besar, hasil penelitian dan laboratoriumnya hampir seperempat luasa lapangan sepak bola. Penelitian ini memakan waktu yang sangat lama. Namun terjadi keasalahan yang membuat seluruh penelitian Thomas A. Edison terbakar habis. Kejadian itu membuat Istri dari Thomas A. Edison angkat bicara "Sudahlah Mas (panggilan sayang Thomas), mimpi janagn tinggi-tinggi..." Semua orang berfikir, Thomas A. Edison akan menyerah dan menghentikan percobaaanya. Tapi ternyata Tidak! Dengan nada berapi-api, Thomas A. Edison berkata pada istrinya, "Suatu saat, saya akan buat dunia seterang kebakaran ini!
Pada saat dia berhasil menciptakan lampu pertamanya dana ada yang bertanya "Bagaimana dia bisa melalaui sekian banayak kegagalan dan tidak putus asa. Edison menjawab, "Saya tidak pernah gagal, saya hanya tidak berhasil menemukan cara yang tepat untuk menciptakan lampu. Semua itu adalah prosesnya, bagian dari perjuangan saya." Dapatkah Anda memandang kegagalan seperti yang dilakukan Thomas A. Edison? 
Akupun, tersadar. Banyaknya kegagalan bukanlah suatu yang menghentikan langkah kia menuju angan itu. Namun dalam kegagalan itu kita dapat mengetahui harga kegagalan kita, maka kita akan lebih bersemangat, karena semakin banyak kita gagal semakin banyak pula peluang untuk berhasil. Teruslah belajar dan mensyukuri:)
Dwi Pridika
18-Juni-2015

Monday, February 1, 2016

Terimakasih Kumbang :)

Tepat di penghujung sudut perahu dalam malam yang gelap gulita membutakan arah entah kemana. Suara desir ombak yang semakin menguatkan gendang telinga ini. Memadukan jiwa ini semakin jadi penyesalan. Aku berusaha mencari cahaya bulan yang dapat kujadikan arah tujuan untuku menemukan tepi. Namun bulanpun tak memancarkan signal cahayanya. 

Lalu kucari bintang. Jutaan harapan menggelintir fikiran. Kepalaku berputar mengitari langit dari sudut manpun. Kutemukan satu titik terang kecil yang sesekilas terang berkedip jelas di sebelah timur. Aku berdiri bergegas meraba mencari dayung. Lalu kuputar arah. Ku dayung.. Ku dayung dan ku dayung sampai ku bisa menghampiri cahaya yang terlihat berkedip tak lebih besar dari kotoran kuku itu. 
Tepi semakin terlihat jelas. Sejelas harapanku untuk bisa bersinggah disana. Namun tepi itu seraya menolaku.Ombak menyeretku hingga terjatuh mematuk batu. Kegundahanku berlipat ganda. Namun aku harus yakin kalau Cahaya itu adalah ada. 

Kayu kecil kering kerontang menariku untuk mengaisnya. Cahaya itupun datang hinggap menghampiri kayu yang sudah aku pegang. Ternyata cahaya itu kumbang yang sempat menjadi buntut dari perjalananku. Kenapa aku baru menyadari kumbang kecil itu bisa membawaku ketepi yang sempat menolaku? 

Kumbang itu terbang menggoda mengajaku untuk mengikuti arah. Sesambil lari aku mengejarnya. Asa ingin ku tangkap dan kumasukan ke dalam botol agar tak membuatku kesal lelah berlari entah kemana. 

Prasangka ini terulang kembali.Ternyata, kumbang nan kecil bercahaya itu membawaku kesebuah tempat. Tempat dimana semua dapat menerimaku dengan baik. Membawaku ketempat yang tidak tertutup kabut. Tempat yang sangat terang menderang dari sebuah terangnya bulan dan bintang. Dengan desiran ombak yang lebut menenangkan hati dan jiwa hingga ke seluruh peredaran darah dan sum-sum tulang. Memberikan api kehangatan bagaikan dekapan erat menyelimuti. Berikut salju yang menyejukan hati. 

Aku bagaikan seorang musafir yang sedang bermanja di kawasan yang sama seperti yang pernah ku singgahi namun dalam keadaan yang berbeda. 

Ya.. Aku sedang bermanja dengan apa yang tanpa sadar Allah berikan melalui kumbang itu Sahabatku.Sahabat yang memaksa, menuntun dan mendorongku untuk mendapatkan yang terbaik dari apa yang sebelumnya aku bayangkan.Terimakasih Kumbang :)


-Dwi Pridika-