|
Add caption |
Bulan ramadahan, bulan yang penuh
berkah. Bulan yang sangat di nanti untuk kita semua yang beragama Muslim dan
berbahagia. Membicarakan soal Ramadhan, pasti tidak luput pula dengan hari yang
penuh fitri dari akhir bulan yang suci ini, yaitu Lebaran. Bulan yang tidak
kalah di nanti-nantikannya pula dengan kita yang menginginkan kemenangan.
Lebaran jelas waktu yang di nanti-nantikan, bercengkrama dengan berbagai
kerabat, memeriahkan kesucian dengan berbagai amal baik, menyiasati dengan ibadah,
dan tidak luput pula mengancang-ancangkan rencana di hari H yang fitri itu,
seperti memakai baju baru, menata meja dengan berbagai makanan khas lebaran dan
mudik ke kampung halaman dengan membawa oleh-oleh, lembaran uang yang
beraromakan baru untuk dibagikan ke kerabat-kerabat kecil yang biasa disebut
persenan. Itu memanglah bukan menjadi hal baru untuk kita sebagai yang di
tinggikan, tetapi membicarakan soal finansial. Seorang yang diataspun tidak
lepas dari kata finansial itu. Kadang pemasukan yang besar tidak memungkiri
bahwa pengeluarannya juga lebih besar, kalau kata pepatah “lebih besar pasak
dari pada tiang”.
Terlagi aku hanyalah anak muda yang baru
beranjak dewasa, menginjak dunia kerja yang akupun masih kesulitan membayangkan
memegang tumpukan lembaran uang, sedangkan untuk mendapatkannyapun masih terasa
sulit. Namun, siapa yang tidak bisa menepis, bahwa hari lebaran adalah hari
yang memang menjadi sakral untuk seorang Muslim dan tidak ingin melewati hari
yang harus dirayakan itu. Begitupun aku, yang ingin merayakannya dan sudah
tidak mungkin juga aku yang sudah besar ini masih menjulurkan tangan untuk
sekedar meminta beli baju barun dan persenan, akan terasa aneh. Akupun harus
melakukan sebaliknya, membeli baju baru sendiri dan adik, membantu kebutuhan
lebaran di rumah, dan mungkin pula membagi persenan kepada sanak saudara yang
lebih membutuhkan.
Mempersoalkan hari kemengan yang berkaitan dengan finansial. Aku mempunyai
beberapa ancang-ancang rencana, untuk memenej hal itu yang tidak lepas dari
kebutuhanatau sebut saja Resolusi
LebaranKu. Aku mungkin termasuk golongan remaja dewasa yang mempunyai
berbagai Planing dan Rencana untuk berbagai hal yang akan di hadapi termasuk
Resolusi Lebaranku ini. Aku tidak mungkin mengandalkan penghasilanku dan dari
THR (Tunjangan Hari Raya) saja, aku berusaha mencari jalan lain untuk menambahi
pendapatanku. Terlagi, aku rajin sekali memegang kalkulator di meja kerja untuk
menghitung pemasukan dan pengeluaranku yang tidak seberapa ini. Aku selalu
miris melihat angka-angka itu, kenapa tidak, memang tidak seberapa, tapi jika
berturut-turut dilakukan akan habis pula uangku yang tidak seberapa ini. Dan
aku mulai memenejnya, dengan lebih mengiritkannya lagi seperti memprioritaskan
kebutuhan, aku lebih memilih membeli sesuatu yang paling aku butuhkan dari yang
aku butuhkan. Karna dari perhitunganku saja, jika aku ingin merayakan lebaran
itu aku sudah tau di angka berapa, sedangkan angka yang aku dapat akan kurang
bila aku tidak mencari sambilan lain untuk menambahi pemasukan.
Aku hampir lupa, aku punya kemampuan
mendesain dan Fotografi, aku berusaha memperjualkan diri untuk jasa yang aku
bisa itu. Aku berusaha menawarkan jasa Desain dan Fotografiku ini melalui
kerabat, mulut ke mulut dan media social. Awalnya memang aku belum mencoba
karna aku terlalu pesimis atau mungkin segan. Namun setelah aku coba ternyata
aku bisa, dengan berpenghasilan setengah dari gajihku. Terlagi aku tersadar
bahwa dari hasil kemampuanku itu dapat menghasilkan suatu Produk Komoditas yang
mungkin dapat menjanjikan di prospek industri kreatif yang saat ini menjadi
Eranya. Waw.. untuk sebagai orang yang newbie sepertiku, aku sudah merasa
semakin optimis untuk itu dan aku lanjutkan.
Kembali ke Resolusi Lebaranku. Dengan
perhitungan yang aku dapat, aku sudah bisa mengukur pemasukan dan pengeluaran,
akupun masih melakukan usaha Resolusi Lebaranku itu dengan semangat keras.
Sesekali aku luangkan waktu kosong untuku sekedar refreshing di hari libur
dengan keluarga dirumah dan keluar untuk menghirup udara segar. Tidak luput
pula merencanakan apa saja yang harus di persiapkan hari raya nanti. Dari
sedikit rencana yang aku sebutkan tadi, aku sedikit merasa lega untuk merayakan
hari kemenangan atau lebaran itu dengan senyum membentang.
Dan sampai sebelumku dapat menulis
tulisan ini, aku sempat menemui Produk-produk yang ditawarkan dan memungkinkan
aku mempermudah mengambil keputusan yang tidak jauh dari situasi finansial
apapun itu dengan lebih tepat dan cermat. Yaitu aplikasi Cermati yang dapat di lihat di https://www.cermati.com/ yang mana di dalamnya tersedia berbagai Produk-produk yang dapat membantu
kita dari berbagai informasinya seperti Kartu Kredit, Kredit Tapa Anggunan, Kredit Multiguna, Artikel Keuangan, Kredit Motor,
Tabungan, Tabungan Berjangka, Deposito. Dan diantara salah satu produknya
aku sangat suka sekali produk Artikel
Keuangannya, akupun mulai
membacanya secara rutin. Disitu jelas banyak sekali postingan artikel yang
sangat bermanfaat. Mungkin akupun sebagian dari korban yang sempat terpuruk dan
bangkit setelah mebaca Artikel-artikelnya yang sungguh luar biasa. Berbagi ilmu
secara geratis, terlagi ada aplikasi dan produk-produknya yang dapat mendukung
dan membantu untuk mengembangkannya. Contohnya, aku sempat mempromosikan produk
ini ke bosku, dimana diapun sedang kesulitan finansial dengan usahanya dan
alhasil diapun tertarik dengan aplikasi Kredit
Multi Guna yang disediakan untuk mencobanya. So.. pada intinya, produk
Cermati memang berhasil untuk dapat menjadikan orang indonesia cermat berfinansial.
@CermatID #ResolusiLebaranKu
By: Dwi Pridika @uwinde
*Artikel ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Resolusi Lebaranku Bersama Cermati.com