Wednesday, June 17, 2015

Pertanyaan atas Pertanyaan

Kenapa harus kau. Membuat perasaan ini semakin meneriaki namamu untuku manjakan. 

Kulangkahkan kaki dengan wajah penuh penasaran dan hati yang penuh dengan debaran. Aku masih mempertanya pertanyaan atas jawaban ini. Kenapa kita bisa duduk bersama berbagi cerita dan sedikit keluh-kesah. Berbicara dengan nada lembut sedikit manja. Awal ini memberi kesan manis atas kepahitan.

Sebelumnya aku belum pernah melakukan hal konyol ini. Bercengkrama dengan salah seorang yang akupun tidak tahu asalnya dari mana. Setelah kutatap, mungkin kamu makhluk yang sengaja dikirimkan tuhan untuku. Dengan keajaiban sayap-sayap malaikat menerbangkan kau tiba difikiranku untuk menggodaku dapat menghampirimu.

Hey kamu.. Apa kabar? semoga tetap dalam lindungan Allah.SWT.
Masih ingat saat malam-malah itu. Malam penuh labil. Selabil aku hingga sampai dihadapan kamu.
Entah apa yang kamu fikirkan mengenai diriku yang konyol ini. Yang pasti aku bahagia pernah sesaat bercengkrama bersamamu.
Masihkah kamu dengan kebiasaanmu itu. Memaksa aku untuk tahu lebih jauh keburukanmu, memakan makanan pedas denga lahap, menceritakan tempat makan yang enak, menceritakan kehidupan kampus yang pelik, keluh kesah atas kehidupan ekonomi yang fana ini, bicara hal konyol tentang dirimu, dan yang aku menolak lupa, yaitu menggodaku untuku benci terhadap dirimu, dengan tutur katamu membuatku ilfil, kesal dan sedikit jengkel, namun tidak  sama sekali membuat kau berhasil untuku benci. 
Aku ingat betul. Pertama kali kulihat dirimu, tanganmu yang sesaat memainkan rambutmu yang terlihat gondrong dan yang terakhir kalinya bertemu dirimu yang mencoba keras mengejeku dengan gerakan menyikut tanganmu kebelakang sesambil kau mengendarai motor itu :3 Si mas mas pengendara motor hijau ceper, yang dibeli dengan DP hasil keringatnya magang di jaman SMK dulu, dan di pertemuan  yang terakhir berusaha ingin menodai aku. Ah konteks terakhir itu membuat aku tidak sama sekali tercengang, justru membuat tingkat penasaranku menaiki level pada umumnya. 
Kenapa pula kau dapat membuat aku terus bertanya atas pertanyaan. Jawaban yang kurasakan ini menimbulkan pertanyaan dari pertanyaan. Kenapa hatiku selalu yakin bahwa kau tidaklah seburuk itu, kenapa keburukan yang kamu utarakan membuat aku semakin terkesima atas nama dan bahkan dirimu. Bukankah keburukan itu harusnya aku jauhi dan bahkan tinggalkan. Namun jawaban ini memberikan hal lain atas dirimu. 
Aku memang membenci hal diluar batas. Tetapi bukan pada dirimu.
Konteks konteks yang tidak sedikit kamu ucapkan tidaklah lazim. Tetapi aku terus merasa yakin. 
Mungkin aku sebagian dari wanita aneh, tetapi aku sangat menikmati keanehan ini. Termasuk aku dapat mendambakan seorang dirimu.
Aku perhatikan setiap tutur kata, dan gerak gerik lakumu. Aku berani bersumpah, bahwa kau tidaklah seburuk aku. Kau hanyalah seorang pria yang natural atas apa yang kau miliki. Kau sangat menyukai kejujuran dan keterbukaan. Walau hal yang akan kau utarakan dalam konteks yang dapat dipandang negative. Bahkan kau belum pernah merasakan gonta-ganti pacar lebih dari lima kali seprti aku:( 
Taukah kamu.. Disetiap kali kau berbagi cerita dan sedikit pengalaman buruk. Diriku ini tidaklah sama sekali benci pada dirimu. Justru aku semakin tertarik atas apa yang kau utarakan. Karna kurasa kau itu Unik
Sesekali akupun merasa sedih, seketika aku teringat terakhir kita jumpa. Benar-benar tidak ada interaksi lagi. Akupun merasa enggan untuk menghubungimu lagi, karna kurasa hari itu aku merasa tidak pantas, entahlah, akupun tidak paham dengan apa yang aku rasakan sendiri apalagi yang kamu rasakan. Diam adalah keputusan paling tepat. terlagi dasarnya kau memang tidak pernah mengirimkan pesan singkat terlebih dahulu kepadaku. Yang aku ingat pasti, terakhir kau hanya menyodorkan tangan untuku membalas dengan tepukan setelah aku bilang "lo berhasil buat gue kesel hari ini" lalu kau ucap "hati-hati dijalan" lalu pergi. 
Mungkin bukan hanya aku wanita yang tertarik atas keunikan dirimu. Disaat itupun juga aku berhenti bermimpi dapat disamping kamu dalam artian lain. Kurasa kau hanyalah sebagian pengisi indah dalam relung waktu yang singkat ini. Memang aku mengagumimu, tapi tidak untuk memilikimu. Terlagi aku tau, kau adalah pria tangguh yang tidak suka main-main atas apa yang kau jalani untuk masa depanmu, dengan begitu kau tak mungkin dapat diganggu oleh wanita aneh dan tidak sama sekali penting sepertiku, Mungkin hal itu juga yang membuat kamu sebagi objek yang aku kagumi :)
terlagi aku sempat mengelabuhi kamu untuk konteks yang kerap membuatku kesal, sesungguhnya aku lakukan bukan karna aku suka membual, melainkan karna aku juga ingin tau pasti kebeneran dirimu. 

Dan aku.. tetaplah aku si wanita aneh dengan penuh rasa pecundang dalam diam. Yang hanya bisa memunafikan diri dan memberimu doa untuk Allah segera menjawab atas doa doamu. :)
Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment